Tahun 2014 ini Indonesia mengadakan pesta demokrasi, pemilihan umum. Pemilu yang diadakan tiap 5 tahun sekali ini menjadi ajang bagi rakyat Indonesia untuk memilih wakil rakyat dan presidennya untuk 5 tahun ke depan. Sebagian rakyat Indonesia bersemangat menyambut pemilu dengan mendukung partai, calon anggota legislatif dan calon presiden pilihannya. Sementara yang lain lebih netral. Sisanya malah ada yang menolak pemilu dan menjadi golongan putih (tidak memilih) dengan berbagai alasan.
Aku sendiri termasuk antusias mengikuti pemilu dan hal-hal yang berhubungan dengannya. Aku rutin membaca berita-berita tentang partai politik dan calon wakil rakyat terutama dari kampung halamanku, Aceh. Aceh berbeda dari daerah lain di Indonesia dengan adanya partai lokal yang mengikuti pemilu. Hal ini sebagai hasil Perjanjian Damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka tahun 2005 yang lalu. Kali ini ada tiga partai lokal yang mengikuti Pemilu di Aceh.
Sekarang aku sedang kuliah di Jerman. Ini juga menjadi pengalaman pertamaku mengikuti Pemilu di luar negeri. Sewaktu kursus Bahasa Jerman di
Gรถttingen dulu, aku sempat mengikuti penyuluhan tentang Pemilu di Luar Negeri dari Panitia Pemilihan Luar Negeri dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hamburg. Kemudian aku mendaftar agar bisa mengikuti Pemilu di Jerman. Warga Indonesia di luar negeri cuma memilih calon anggota DPR RI dari wilayah DKI Jakarta II (Daftar calonnya bisa diunduh
di sini), tidak peduli dari mana daerah asalnya di Indonesia.
Satu hal lagi yang berbeda dari pemilu di Indonesia, di sini kita bisa mengikutinya melalui pos. Ini pilihan yang bagus untuk kita yang tinggal jauh dari kota tempat Kantor Kedutaan dan Konjen RI, seperti Berlin, Hamburg dan Frankfurt berada. Aku tinggal di
Weimar yang termasuk wilayah kerja Kantor Kedutaan di Berlin, jadi aku memilih untuk mengikuti Pemilu lewat pos.
 |
Surat Suara Pemilu 2014 |
Tadi sore aku membaca status seorang kawan di Facebook. Dia sudah menerima surat suara untuk mengikuti Pemilu. Aku pun langsung mengecek kotak posku. Ternyata amplop berisi surat suara dari Panitia Pemilihan Luar Negeri di Berlin sudah ada di sana. Sekarang aku sudah memegang surat suara itu dan bersiap menyoblosnya. Besok aku akan mengirimnya kembali ke Panitia di Berlin. Semoga aku nggak salah pilih.
Di Jerman sendiri Pemilu di Kantor Konjen RI akan diadakan tanggal 5 April. Jadi surat suaraku harus sampai ke sana sebelum hari itu. Jadwalnya lebih cepat dari Pemilu di Indonesia, 9 April. Seingatku hal ini untuk mempercepat proses perhitungan suara. Jadi nanti hasilnya bisa cepat dikirim ke Indonesia dan dihitung sekalian dengan hasil Pemilu di sana.
Setelah memilih anggota legislatif, tanggal 9 Juli nanti kita akan memilih presiden yang baru menggantikan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Aku nggak ingat apakah jadwal Pemilihan Presiden di Jerman sama atau juga lebih cepat daripada di Indonesia. Kita tunggu saja nanti. Sekali lagi, semoga kita yang mengikuti Pemilu nggak salah memilih wakil rakyat dan presiden kita untuk 5 tahun ke depan. Semoga Pemilu ini membuat masa depan Indonesia jadi lebih baik.
Pesan untuk yang Golput:
Jangan protes ya kalau nggak puas dengan Pemerintahan 5 tahun ke depan... Siapa suruh nggak ikut memilih? Paling nggak, pilihlah calon yang paling sedikit kekurangan atau keburukannya. Nggak ada manusia yang sempurna toh? :D
ngak kebayang kalau aku ikutan milih di luar negeri. :D
BalasHapusKalau ikut lewat pos kira-kira kaya' di tulisan ini. Kalau langsung di TPS KJRI nggak tau deh. Mungkin nggak jauh beda dengan di TPS di Indonesia ya, cuma lebih sepi.
HapusWow! Pasti punya sensasi berbeda ya?
BalasHapusMari berkunjung juga ke Berwisata di Bawah Bayang Syariat http://bairuindra.blogspot.com/2014/03/berwisata-di-bawah-bayang-syariat.html TKS :)
Iya, baru kali ini ikut Pemilu lewat pos, :)
HapusCoba aja para perantau seperti kami ini juga dibantu oleh KPU untuk memilih di Banda Aceh. Jadi ga harus pulang kampung untuk memilih. :D
BalasHapusOh iya, Bang Zaki. Kalau boleh, aku minta ditambahkan Name/URL pada pilihan Comment as-nya. Terima kasih. :)
Iya, harusnya bisa dipermudah untuk ikutan Pemilu ya?
HapusOK Citra, sudah ditambah pilihan Name/URL-nya.
ijin share gan
BalasHapusgimana rasanya pemilu di luar negeri yah? hehehe gak kebayang kalau aku stay di luar juga
BalasHapusYang pasti jadi pengalaman baru, :)
Hapus