Pernahkah kamu mendengar
kalimat ”Lihat tuh Polan bin Polem, rajin, rapi, patuh. Contohlah
dia.”? Pernyataan semacam itu biasa muncul dari orang tua, kakek-nenek,
om-tante, atau kerabat-kerabat lain yang satu leting, eh satu generasi
di atas kita. Aku pun sering dibanding-bandingkan seperti itu.
Dibandingkan dengan anak Om ini lah, dengan sepupu yang itu lah, bahkan
entah dengan anak siapa yang orangnya tidak kukenal.
Dibanding-bandingkan
semacam itu adalah salah satu hal yang paling malas kudengar. Memang
tujuan mereka membanding-bandingkan kita dengan orang lain untuk membuat
kita jadi lebih baik. Tapi, ya… tetap saja aku malas kalau
dibanding-bandingkan dengan orang lain.
Setiap orang itu
berbeda, jadi pasti beda pula caranya untuk menjadi baik. Sifat, selera,
gaya hidup, lingkungan membuatnya berbeda dengan orang lain dalam
prosesnya menjadi baik. Biarpun sehari-hari seseorang terkesan cuek,
kurang rapi, dan suka berbuat sesuka hati, bukan berarti dia tak ada
potensi dan keinginan untuk menjadi orang baik kan?
Ya,
aku suka dengan diriku ini yang terkesan cuek, sesuka hati, dan
kadang-kadang kurang rapi, :P. Tapi, biarpun begini, aku masih punya
keinginan untuk menjadi kebanggaan orang tua, agama, nusa, dan bangsa
(halah, :P). Tentunya dengan tetap menjadi diri sendiri, tidak mau
dibanding-bandingkan atau disamakan dengan orang lain. Aku ya begini.
Tidak mau terima? Ya sudahlah…
Dari catatan Facebook 30 Agustus 2010
Related Posts:
Belum ada tanggapan untuk "Nothing Compares To Me"
Posting Komentar